Latar Belakang
PT PLN Indonesia Power UBP Kepulauan Riau UP PLTU Tanjung Balai Karimun memiliki komitmen kuat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan perlindungan keanekaragaman hayati sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai program konservasi flora dan fauna yang dilaksanakan sejak tahun 2021 hingga 2025. Program-program tersebut meliputi penanaman pohon (PENSI), penanaman mangrove (LAMANG), pelestarian satwa burung (CINDO), konservasi flora langka (KAWAN), serta inovasi pemanfaatan limbah pembangkit untuk konservasi tanaman langka (METANA).
Dalam pelaksanaan program tersebut, perusahaan berupaya menjaga keseimbangan ekosistem, menekan dampak emisi, mencegah abrasi pantai, meningkatkan kualitas udara, serta melestarikan spesies endemik dan dilindungi. Data monitoring tahun 2021–2025 menunjukkan adanya tren peningkatan jumlah spesies dan nilai indeks keanekaragaman hayati di area konservasi perusahaan, yang menandakan keberhasilan program perlindungan ini.
Salah satu inovasi unggulan adalah Program METANA (Analisis Kelayakan FABA sebagai Media Treatment Konservasi Tanam Kantong Semar). Program ini lahir dari tantangan pengelolaan limbah Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) di wilayah kepulauan dengan keterbatasan fasilitas pengolahan limbah dan media tanam yang subur. Berdasarkan hasil uji laboratorium sesuai standar SNI 6989.82:2018, FABA terbukti aman dan memiliki karakteristik fisik yang mendukung sebagai media tanam, seperti struktur porous, kestabilan kimia, serta kandungan unsur hara mikro.
Pemanfaatan FABA sebagai media tanam untuk Nepenthes spp. (kantong semar) yang merupakan flora langka dan dilindungi, tidak hanya berkontribusi pada pelestarian spesies terancam punah, tetapi juga mengurangi volume limbah pembangkit secara berkelanjutan. Inovasi ini menjadi contoh penerapan prinsip ekonomi sirkular di sektor energi, sekaligus memperkuat citra perusahaan dalam mendukung target pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya pada aspek lingkungan.
Dengan demikian, rangkaian program konservasi dan inovasi METANA menjadi bukti nyata bahwa operasional PLTU dapat berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan, memberikan manfaat ekologis, sosial, sekaligus mendukung ketahanan energi nasional secara berkelanjutan.
Tujuan dan Sasaran
Tujuan :
Melaksanakan perlindungan, pelestarian, dan pemulihan keanekaragaman hayati di sekitar wilayah operasional PLTU Tanjung Balai Karimun.
Mengurangi dampak lingkungan akibat aktivitas pembangkitan listrik melalui program konservasi dan pemanfaatan limbah yang berkelanjutan.
Mendorong penerapan prinsip ekonomi sirkular melalui inovasi pemanfaatan limbah Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) sebagai media tanam.
Meningkatkan kesadaran dan partisipasi seluruh karyawan serta masyarakat dalam menjaga ekosistem lokal.
Mendukung pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya terkait lingkungan hidup, iklim, dan ekosistem darat maupun pesisir.
Sasaran :
Terwujudnya peningkatan indeks keanekaragaman hayati (Shannon-Wiener) di area konservasi perusahaan setiap tahunnya.
Tersedianya area hijau dan pesisir yang berfungsi sebagai habitat flora dan fauna secara berkelanjutan.
Tumbuh dan berkembangnya spesies langka dan dilindungi, seperti Nepenthes spp. (kantong semar), Cica daun, Nuri Bayan, serta flora khas Sumatera.
Berkurangnya volume limbah FABA yang harus dikelola secara eksternal melalui pemanfaatan inovatif sebagai media tanam.
Terbentuknya budaya peduli lingkungan di kalangan karyawan, stakeholder, dan masyarakat sekitar unit.
Menjadi perusahaan pembangkit listrik yang berwawasan lingkungan dengan mengedepankan perlindungan keanekaragaman hayati dan inovasi berkelanjutan demi tercapainya harmoni antara energi dan alam.
Visi
Misi
Melaksanakan program perlindungan keanekaragaman hayati melalui konservasi flora dan fauna endemik, langka, dan dilindungi.
Mengimplementasikan inovasi pengelolaan limbah pembangkit berbasis ekonomi sirkular yang ramah lingkungan.
Menumbuhkan kepedulian lingkungan di seluruh lini organisasi melalui edukasi, partisipasi aktif, dan keterlibatan masyarakat.
Menjalin sinergi dengan pemerintah, akademisi, dan komunitas lokal dalam upaya menjaga keberlanjutan ekosistem.
Berkontribusi terhadap pencapaian target pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam aspek iklim, kehidupan di darat, dan energi bersih.