Keberhasilan Program Perlindungan Keanekaragaman Hayati

Galeri keberhasilan program perlindungan keanekaragaman hayati.

Berikut data absolut program perlindungan keanekaragaman hayati PT. PLN Indonesia Power UBP Kepulauan Riau UP PLTU Tanjung Balai Karimun dari tahun 2021-2025 (bulan Juni)

Data absolut

Grafik Kecenderungan Peningkatan Spesies Keanekaragaman Hayati

Grafik Kecenderungan Peningkatan Indeks Keanekaragaman Hayati

REKAPITULASI HASIL PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

Berikut tabel perlindungan keanekaragaman hayati tahun 2021-2025

Hasil Perlindungan Keanekaragaman Hayati PT. PLN Indonesia Power UBP Kepulauan Riau UP PLTU Tanjung Balai Karimun

HASIL ABSOLUT KEANEKARAGAMAN HAYATI PT PLN INDONESIA POWER UBP KEPULAUAN RIAU UP PLTU TANJUNG BALAI KARIMUN

Program “PENSI – Penanaman Pohon, Lestarikan Unit” merupakan salah satu inisiatif lingkungan perusahaan yang bertujuan untuk mendukung upaya pelestarian alam dan menekan dampak lingkungan dari aktivitas operasional pembangkit listrik. Program ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), khususnya dalam pengurangan emisi gas rumah kaca melalui kegiatan penanaman pohon yang mampu menyerap karbon dioksida. Selain itu, program ini juga berkontribusi dalam meningkatkan kualitas udara dan menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar unit operasional. Dilaksanakan di kawasan PLTU Tanjung Balai Karimun dengan lahan konservasi seluas 0,36 hektare, PENSI telah berlangsung sejak tahun 2021 dan rutin dilaksanakan setiap tahun sebagai wujud nyata komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dan kelestarian lingkungan.

PENSI - Program Penanaman Pohon, Lestarikan Unit

Tabel rekap absolut 2021-2025*

Program “LAMANG – Lestarikan Alam dengan Menanam Mangrove” adalah kegiatan penanaman mangrove yang dilaksanakan oleh seluruh staf PLTU Tanjung Balai Karimun sejak tahun 2021. Program ini berlokasi di bibir pantai area kawasan konservasi perlindungan keanekaragaman hayati PLTU Tanjung Balai Karimun. Tujuan utama dari LAMANG adalah menjaga kestabilan ekosistem pesisir, mencegah abrasi, serta membantu menyerap emisi karbon sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan. Seluruh pelaksanaan kegiatan dilakukan secara internal tanpa melibatkan pihak eksternal, dan menjadi sarana untuk menumbuhkan kesadaran serta kepedulian lingkungan di kalangan karyawan PLTU.

LAMANG - Lestarikan Alam dengan Menanam Mangrove

Tabel rekap absolut 2021-2025*

Program “CINDO - Cica Daun Nuri Organik” merupakan program pelestarian satwa yang mulai dilaksanakan pada tahun 2025 oleh PLTU Tanjung Balai Karimun sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap konservasi keanekaragaman hayati. Program ini difokuskan pada upaya perlindungan dan pelestarian burung Cica Daun Sayap-Biru Sumatera, Cica Daun Kecil, Cica Daun Besar, dan Nuri Bayan yang tergolong satwa dilindungi dan terancam punah. Kegiatan ini dilaksanakan secara internal oleh staf PLTU di kawasan konservasi milik unit, tanpa melibatkan pihak eksternal. CINDO bertujuan untuk mendukung pelestarian spesies langka, memperkuat kesadaran lingkungan di kalangan karyawan, serta berkontribusi terhadap upaya konservasi ekosistem lokal secara berkelanjutan.

CINDO - Cica Daun Nuri Organik

Tabel rekap absolut 2021-2025*

Program “KAWAN – Konservasi Alam Wujudkan Aksi Nyata” merupakan program pelestarian lingkungan yang mulai dilaksanakan pada tahun 2025 oleh PLTU Tanjung Balai Karimun. Program ini berfokus pada konservasi tumbuhan langka dan khas Indonesia, seperti Palem Ekor Ikan, Anggrek Bulan Sumatera, Kantong Semar, dan Meranti Kuning yang ditanam dan dirawat di kawasan konservasi PLTU Tanjung Balai Karimun. KAWAN dilaksanakan melalui kolaborasi aktif antara perusahaan, masyarakat sekitar, dan pemerintah, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga monitoring dan evaluasi. Program ini tidak hanya berkontribusi pada pelestarian keanekaragaman hayati, tetapi juga mendorong keterlibatan multipihak dalam menjaga keberlanjutan lingkungan secara bersama-sama.

KAWAN – Konservasi Alam Wujudkan Aksi Nyata

Tabel rekap absolut 2021-2025*

Program “METANA - Analisis Kelayakan FABA (Fly Ash & Bottom Ash) sebagai Metode Treatment Media Konservasi Tanam untuk Kantong Semar (Nepenthes spp.)” merupakan program konservasi flora yang dilakukan melalui budidaya dan pengembangbiakan kantong semar (Nepenthes spp.), salah satu tanaman karnivora endemik yang telah masuk dalam kategori terancam punah menurut IUCN dan dilindungi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Konservasi dilakukan dengan metode penanaman menggunakan penggunaan sisa dari limbah Fly ash dan Bottom Ash pada pembakaran batubara sebagai campuran bahan media tanam peningkatan kualitas media tanam yang dicampur dengan tanah dan kompos. Metode ini terbukti mampu meningkatkan kemampuan tumbuh dan berkembang biak kantong semar melalui penyediaan media yang lebih porous, bernutrisi, dan ramah lingkungan. Pendekatan ini tidak hanya mendukung pelestarian spesies langka, tetapi juga mengoptimalkan pemanfaatan limbah FABA secara berkelanjutan sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap perlindungan keanekaragaman hayati yang berdampak pada perubahan sub sistem dimana terdapat penggunaan sisa dari limbah Fly ash dan Bottom Ash pada pembakaran batubara sebagai campuran bahan media tanam peningkatan kualitas media tanam yang digunakan pada proses penanaman flora kategori langka dan dilindungi yaitu kantong semar (Nepenthes spp.), salah satu tanaman karnivora endemik yang telah masuk dalam kategori terancam punah menurut IUCN dan dilindungi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, dengan penjelasan sebagai berikut:

a) Kondisi sebelum adanya program:

Sebelum adanya program ini, media tanam yang digunakan dalam kegiatan penanaman di area PLTU terdiri dari campuran tanah dan kompos yang berasal dari sisa makanan. Meskipun memanfaatkan limbah organik sebagai kompos merupakan langkah yang positif, kondisi tanah lokal yang cenderung padat dan kurang subur menjadi kendala dalam mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.

b) Kondisi setelah adanya program:

Setelah program METANA diimplementasikan, terjadi perubahan pada komposisi media tanam yang digunakan. Media tanam baru dikembangkan dengan mencampurkan FABA (Fly Ash dan Bottom Ash) bersama tanah dan kompos. FABA, yang merupakan limbah hasil pembakaran batubara, memiliki karakteristik menyerupai pasir halus dan berfungsi meningkatkan porositas serta aerasi tanah. Dengan adanya campuran FABA, media tanam menjadi lebih ringan, memiliki drainase yang baik, dan mampu menyediakan lingkungan yang lebih mendukung bagi pertumbuhan akar tanaman. Perubahan ini tidak hanya meningkatkan efektivitas program pelestarian flora, tetapi juga secara langsung membantu mengurangi volume limbah FABA yang harus dikelola secara eksternal. Sebelumnya FABA dikelola oleh pihak eksternal dengan metode pelimbahan. Namun setelah digunakan sebagai media tanam, FABA dapat dimanfaatkan dengan baik. Penggunaan FABA sebagai bagian dari media tanam mencerminkan pendekatan sirkular dalam operasional pembangkit, di mana limbah dimanfaatkan kembali untuk mendukung tujuan lingkungan yang lebih luas.

METANA - Analisis Kelayakan FABA (Fly Ash & Bottom Ash) sebagai Metode Treatment Media Konservasi Tanam untuk Kantong Semar (Nepenthes spp.)

Tabel rekap absolut 2021-2025*